1.
Sedikit banyak saya tahu, salah satu penyanyi yang gemar bunga mawar adalah Morrissey. Terutama mawar biru. Makanya nggak heran, kalau ada serial berjudul 'The Blue Rose' yang tiap episodenya menggunakan judul-judul lagunya.
Sedikit banyak saya tahu, salah satu penyanyi yang gemar bunga mawar adalah Morrissey. Terutama mawar biru. Makanya nggak heran, kalau ada serial berjudul 'The Blue Rose' yang tiap episodenya menggunakan judul-judul lagunya.
Episode pertamanya saja berjudul 'There
is a Light That Never Goes Out'. Ngehits
banget emang. Meski ya, jarang saya dengar film seri dari negeri buah kiwi itu.
Mau coba maraton nonton ah mulai malam ini, terlebih karena aktris utamanya,
Antonia Prebble, bak perpaduan Shannen Doherty (Charmed) + Martine McCutcheon
(Love Actually), hehe. Sinopsisnya baca di sini saja ya.
Tapi sebelum nonton serinya yang baru
pilot 4 Februari lalu (1 April kemarin, meluncur episode 9, 'Suffer Little
Children'), saya malah penasaran ingin tahu lebih banyak tentang: hubungan
Morrissey dan mawar biru.
Usut punya usut (googling doang sih), ternyata sekumpulan fans misterius sudah bikin
Blue Rose Society. Misinya sederhana saja, tiap Morrissey konser, mereka
membawa setangkai bunga mawar. Gerakan yang digagas di dunia maya ini mulai
bergulir pada Agustus 2011 lewat akun maya MorrisseysWorld. Musababnya, mereka
tahu si paman gemar Oscar Wilde, novelis klasik ini terkenal mengagungkan
bunga, terutama mawar dalam tiap karya-karyanya.
Pada 28 November 2011, untuk kali
pertama Morrissey menerima mawar (merah) kala manggung di Pomona, Los Angeles.
Sejak itu, hampir tiap konser, Morrissey selalu kebanjiran mawar. Dan yang
bikin seru (katanya), Morrissey menolak menerima bunga lain, selain mawar.
Apalagi mawar biru yang konon merefleksikan simbol cinta tak berbalas (ciyan). Mawar biru ini, baru pertama
kali diterima Morrissey di atas panggung pada October 2012 dalam konser di New
York.
Sejak 2012 bahkan boleh disebut, blue rose ini jadi semacam cult bagi
yang mendewakan Morrissey. Kelompok ini dibanding-bandingkan dengan Green
Carnation Society, sekumpulan fans misterius yang menyematkan anyelir hijau di
bajunya untuk menghormati Oscar Wilde. Eh ternyata, sang fans penggagas itu tak
lain adalah Oscar Wilde sendiri.
Makin sini, banyak penggemar mulai
curiga jangan-jangan Morrissey pula yang berada di balik Blue Rose Society.
Udah jadi 'dewa' kayak dia sih, selalu ada banyak cara untuk mengagumi diri
sendiri.
Tapi biarlah misteri jadi misteri, yang
pasti penggemarnya di seluruh dunia jadi tahu apa yang harus dilakukan ketika ia
bertandang manggung.
- - -
Ditulis oleh Rasuna Adikara di Bulungan,
Jakarta Selatan (3/4) sambil berharap Morrissey muncul jadi cameo di serial 'The Blue Rose'.
- - -
Morrissey atau Morrisey? Konsisten dong, Mas. :)))))
ReplyDeleteMaukk
ReplyDeletebedanya, itu yang double 's' lebih kecil. yang paling gede itu morrixxley.
ReplyDeletenanti kalau ketemu kubawa filenya Nnel.
ReplyDelete