Bulan pertama di 2014, kancah (halah!) pertelevisian semesta sudah banyak
meninggalkan jejak baru di laptop yang sudah miring ke kiri ini. Serial-serial
baru yang menarik, beberapa di antaranya sudah disimak rutin per minggu, beberapa cuma dicek pilotnya, beberapa yang tak terlalu menarik, dipindai cepat, --barangkali
banyak tease-scene menggiurkan (apalagi HBO, nggak bisa dilewatkan, xp), beberapa sisanya: sampah banget. Berikut di antaranya yang sudah saya simak:
TRUE DETECTIVE, 12 Januari 2014 (8 episodes, HBO)
TRUE DETECTIVE, 12 Januari 2014 (8 episodes, HBO)
Tentang:
Dua detektif Rustin Cohle (Matthew McConaughey) dan Martin Hart (Woody
Harrelson) mengejar pembunuh berseri pada 1995 di Lousiana. Dora Lange,
ditemukan terbunuh dengan tanduk rusa termahkotai di kepalanya, dalam keadaan
telanjang. Kasusnya pelik, karena menyangkut sekte yang dianggap mengancam
eksistensi gereja saat itu. Tekanan datang dari berbagai pihak sementara
keduanya belum bisa mengidentifikasi siapa di balik semua ini. Ya, semua ini,
karena ternyata Dora bukan kasus yang pertama.
Kenapa Harus
Nonton: Rustin Cohle. Ini orang wuanjing
banget. Salah satu detektif favorit saya karena banyak hal. Antara lain: Ia tak
suka tidur, tak suka berbasa-basi, dan tak percaya eksistensi agama. Plus, dia
punya intuisi dan menganggap semua kasus yang ditanganinya tak harus dikejar
dari data dan fakta.
Alasan lain, ini menjadi noir yang artsy.
Mengingatkan pada ‘Hannibal’, plus scoring
yang menghantui, macam serial-serial Eropa, ‘Les Revenants’, ‘The Fall’, dan
‘Broadchruch’. Dialog-dialognya tajam meski alurnya lambat banget. Tapi nggak
bakal buang-buang waktu karena ini bukan semata kisah pengejaran kasus
pembunuhan berseri. Ini juga drama tentang hidup di sebuah era yang depresif,
dan tetang orang-orang yang mencari tanya, “Apakah kita perlu sebuah utopia?”
Pemanis Mata:
Maggie Hart (Michelle Monagan), istri Detektif Martin Hart. Terutama di episode
tiga, menit ke 29:00 (KILLERS’s version). Hehe.
Data Lain - Durasi:
60 menit. Rating: 1,6-2,3 juta penonton yang kangen Matthew dan Woody kembali
ke layar kaca. Ponten IMDB: 9,4/10 dari 19.367 users. Ponten Mas Anang untuk The Moderntramp: “Wuasu
kamu rek! Rustin Cohle juaranya, aku suka kamu! Aku mau semua polisi di dunia
ini kayak kamu dan Tony Leung di ‘Infernal Affairs’. Pancen oye!”
Tentang:
Berjudul asli ‘Y Gwyll’ (seru ya, nggak ada huruf vokalnya), berkisah mengenai
kasus pembunuhan Helen Jenkins. Di rumahnya ditemukan seretan darah dari kamar
mandi hingga teras. Jasad Helen hilang diduga dibuang pelaku ke antah berantah.
Detektif Tom Mathias (Richard Harrington) bersama timnya membuka tabir kasus.
Dimulai dari fakta baru bahwa Helen pernah mendirikan panti asuhan di sebuah
tempat yang dinamakan Devil’s Bridge. “Some would say, that the devil never
left,” ujarnya tentang tempat itu.
Kenapa Harus
Nonton: Terutama yang suka gaya nordic-noir,
‘Hinterland’ hukumnya wajib. Punya kelas yang sama dengan ‘Wallander’, ‘The
Killings’, dan ‘The Fall’. Dingin, mencekam, karakter-karakter yang berekspresi
lewat mimik, bukan hanya gestur. Juga kasus-kasus pembunuhan yang diselipi
sodetan kisah tradisi kelam, cult, kelakuan
yang menyimpang. Plotnya lambat memang, dan dialog-dialognya pun nggak sebagus
‘True Detective’, mungkin karena Mathias tak punya partner yang bisa dibully pandangan
hidupnya macam Martin Hart. Tapi nggak ada salahnya untuk coba menonton. Meski
mungkin, terutama untuk episode pertama, kau akan sedikit kesal dengan
simpulannya. Banyak hal yang dibiarkan tak terjabarkan.
Pemanis Mata:
Sian Owens (Hannah Daniel) sebagai anak buah Mathias yang paling nggak berguna
di kultur kerja mereka. Semoga di episode selanjutnya ia diberi peran lebih
banyak. Terutama, ...peran bercinta, yang kalau mengutip God Bless, bisa bikin
kami mabuk kepayang. Wajar broh, dingin broh!
Data Lain -
Durasi: 60 menit. Penonton: 350ribu
penonton yang bosan dengan kisah detektif ala Hollywood. Ponten IMDB: 8,4/10 dari 141 users.
Ponten Mas Anang untuk The Moderntramp: “Ya aku sih mau kasih kamu (Hinterland)
kesempatan! Semoga di episode selanjutnya celah-celah yang muncul dalam
penampilan kali ini nggak terulang.”
Tentang:
Tiga orang gay dan kisah cinta mereka. Seperti ‘Girls’, tapi isinya cowok-cowok.
Patrick (Jonathan Groff), seorang video game designer yang baru ditinggal
tunangan oleh kekasihnya. Ia punya masalah membina sebuah hubungan serius.
“Paling lama cuma lima bulan,” ujar kawannya Dom (Murray Bartlett), seorang
pramusaji wine di sebuah resto mewah. Ia sedang rindu kekasihnya yang kini
hidup terpisah dan seolah mengabaikannya. Terakhir ada Agustin (Frankie
Alvarez), gay paling gahar, keturunan Kuba, dan bekerja sebagai seniman.
Kehidupan cintanya tak bermasalah, ia siap pindah satu rumah dengan kekasihnya,
Frank. Hanya saja, kehidupan cintahnya terlalu absurd bagi kaum heteroseksual
macam saya. Tonton saja sendiri, hati-hati bikin geli.
Kenapa Harus
Nonton: Nggak harus juga sih. Namun setelah ‘gay parade’ marak tahun lalu
(bahkan aktivisnya terpilih sebagai salah satu dari TIME’s 2013 People of The
Year), saya merasa perlu memahami mengapa orang-orang begitu menaruh perhatian
pada hubungan macam ini. Ternyata tak ada yang perlu diributkan, wajar-wajar
saja. Dan saya jadi mahfum kenapa dulu ada teman kosan yang begitu perhatian.
Lain kali saya nggak perlu takut, cuma perlu menjawab, “Enggak, makasih.”
Pemanis Mata:
Nggak ada :((.
Data Lain -
Durasi:
30 menit. Estimasi penonton: 700-800 ribu orang yang berharap ini bisa jadi
semacam ‘Sex and The City’ untuk lelaki, ...yang suka lelaki. Ponten IMDB:
7,6/10 dari 1.454 users. Ponten Mas Anang untuk The Moderntramp: “Wis, Geli toh aku nontonnya.
Lucu sih digambari gay itu macem-macem, orang kulit yang suka main game, orang
Kuba yang badannya tatto semua, orang kulit hitam tapi nggak hitam-hitam
banget, orang Mexico gitu apa nyebutnya, Hispanik ya? Wis abis tinggal orang
Jember aja masuk ‘Looking’ pasti aku tonton terus!”
Tentang:
Eric Jonrosh (Will Ferrel) membuat sendiri serial yang diangkat dari novel laku
kerasnya. Dibintangi bintang tenar Tobey McGuire, Kirsten Wiig, Tim Robbins, Michael
Sheen, Joel Haley Osment (brilian!), Jessica Alba hingga Carey Mulligan.
Ceritanya sederhana: tentang sengketa perusahaan minyak kayak antar dua orang
anak Morehouse yang sempat saling jatuh cinta, Devon dan Cynthia.
Kenapa Harus
Nonton: Kalau bukan parodi, ini kisah sampah. Hanya saja, konsepnya serial
ini dibikin jadi sampah banget. Sangat nggak penting, tapi saking nggak
pentingnya, kamu malah harus nonton. Sebab ini proyek ‘ambisius’ yang amat
menghibur. Kalau bukan buat senang-senang, kenapa aneka bintang layar emas
sampai harus mau dibayar murah untuk sempilan layar kaca ini. Kurang James
Franco aja sih ini.
Pemanis Mata:
Jelly Howie dan Jessica Alba yang baru muncul di episode empat. Kirsten Wiig
yang model rambutnya lebih banyak dari jumlah episode dalam serial ini. Dan
terakhir, Carrey Mulligan melakukan adegan seks eksplisit di sini, hihi.
Data Lain -
Durasi: 30 menit. Estimasi penonton:
100-400 ribu orang-orang haus hiburan dan penggemar Jessica Alba. Ponten IMDB:
7/10 905 users. Ponten Mas Anang untuk The Moderntramp: “Wuasu! Ketawa-ketawa aku
pas Laddy Anne York muncul. Syahrini tuh kayak gitu, palsu. Cetar memang, tapi
buat apa kalau cuma manekin! Hahaha!”
Tentang:
Diangkat berbasis kisah nyata, tentang dua orang pemuda yang ingin cepat kaya
dan menjadi penambang emas di Yukon, Kanada. Keduanya adalah Bill Haskell
(Richard Madden, Robb Stark di ‘Game of Thrones’) dan Augustus Prew (Byron
Epstein), mencari peruntungan ke ‘utara’ dan bertemu banyak karakter keras yang
tak mereka lihat di kampung halaman mereka.
Kenapa Harus Nonton: Mungkin karena ini miniseri
pertama Discovery Channel, penasaran seberapa epik. Dan (saya belum nonton
pilotnya) tapi setelah dipindai, cukup berskala saga, openingnya mirip ‘Game of
Thrones’. Kabarnya pun, karakter-karakternya amat kuat. Nanti kalau ada waktu
luang dan antrian serial yang harus diikuti nggak banyak, saya mau nonton ini.
Pemanis Mata:
Belinda Mulrooney (Abbie Cornish), membel ya, empuk gitu ngeliatnya di tengah
musim dingin bintang utara di ‘Klondike’. Artis Australia ini bisa lho jadi
Xena, kalau serial itu mau dibikin ulang. Saya dukung.
Data Lain -
Durasi: 60 menit. Estimasi penonton:
0,8-1,1 juta penonton yang penasaran afterlife Robb Stark dan pecinta sejarah.
Ponten IMDB: 8/10 dari 1.354 users. Ponten Mas Anang untuk The Moderntramp:
“Aku nggak suka serial kolosal-kolosal dari Amerika kayak gini. Aku nonton cuma
karena salah baca judulnya, aku pikir tadinya ‘Klonin’, ternyata ‘Klondike’.
Btw, bener lho itu Belinda kayak Ashanty, membel! Itu aja sih alasan aku
nonton.”
Tentang:
Dua serial terbaru yang mengedepankan sosok perempuan sebagai jagoan utama.
Dalam ‘Bitten’ Laura Vandervoort jadi Elena Michaels, cewek blonde seksi yang bisa berubah jadi werewolf. Kisahnya berkembang karena
sebelum pindah dan menyembunyikan identitasnya di Toronto, Kanada, ia pernah
tinggal bersama sesamanya di kamp Stoneheaven bersama werewolf lain. Di ‘Killer
Women’, Tricia Helfer jadi Molly Parker, jadi sheriff wanita satu-satunya di Texas. Jangkung, berotot, rambut
pirangnya tergerai panjang, maklum dulu ia pernah jadi ratu kontes kecantikan.
Namun ketika ia mengacungkan senjata, bolehlah para penjahat pria takut, sambil
berdesir tapinya.
Kenapa Harus
Nonton: Nggak harus kok, ini serial di ambang nilai merah dalam ponten
IMDB. Saya suka nonton aja semua serial yang tokoh utamanya cewek, memberantas
kebatilan. Dari zaman ‘Charmed’, ‘Xena: Warrior Princess’, dan Buffy the
Vampire Slayer’. Saya soalnya feminis banget, tapi bohong. Hehe, maksudnya,
saya suka aja liat sosok cewek tangguh. Titik.
Pemanis Mata:
Ya jelas, dua tokoh utamanya. Terutama Laura Vandervoort kalau mau berubah jadi
serigala. Beretika banget, harus buka baju dulu. Hihi, senangnya. Nah, kalau si
Tricia Helfer ini mirip Anastasia di ‘Banshee’, perawakannya, gayanya, beda
nasib saja.
Data Lain -
Bitten, Ponten IMDB: 6,7/10 dari 1.300 users. Ponten dari Mas Anang:
“Aku kirain bakal sampah banget, ternyata selain punya Mbak Laura, ‘Bitten’
juga punya potensi jadi serial yang awet. Meski yang nonton nggak bakal
spektakuler, karena susah Mas, saingannya banyak di pasar segmentasinya
mereka.”
Killer Women, Ponten IMDB: 5,8/10 dari 737 users.
Ponten dari Mas Anang: “Aku lebih suka Bitten kalau harus main
banding-bandingan, dari urusan gelut di lapang sampai gelut di kasur!”
Tentang: Science fiction! Tentang akademisi yang
pergi ke Arktik untuk menginvestigasi penyebaran sebuah virus berbahaya bagi
umat manusia di sebuah tempat penelitian di sana. Karena belum nonton dan
dipindai pun, saya bayangkan ini akan jadi seperti ‘World War Z’, ya,
zombie-zombiean juga. Diperkuat perkataan seorang kawan, ini tuh bisa jadi
semacam awal mula kenapa ada zombie di ‘The Walking Dead’. UPDATE: Baru nonton,
...dan bagus banget, adiktif!
Kenapa Harus Nonton:
Buat yang belum nonton (artinya ketinggalan enam episode, sampai tulisan ini
diposting), kamu harus siap waktu luang yang panjang. Karena rasanya sulit
untuk tidak melanjutkan, apa, yang, telah, ‘Helix’, tularkan, padamu.
Pemanis Mata:
Kayaknya sih ya Kyra Zagorsky dan Jordan Harris boleh. Dua-duanya jadi ahli
berstatus doktor. Ah, perempuan pintar dan cantik selalu bikin saya
terintimidasi. UPDATE: Kyra, Kyra, Kyra, saya dukung dia, apalagi karena
perannya di sini lebih vital dari Jordan Haris. Entah kenapa nama terakhir ini
mengingatkan saya akan Kate Mara di ‘House of Spades’, menyebalkan, :)).
Data Lain -
Durasi: 40 menit. Estimasi penonton:
1,3-1,8 juta penggemar science fiction. Ponten IMDB: 7,5/10 dari 3.939 users.
Ponten dari Mas Anang untuk The Moderntramp: “Cerita kayak gini selalu bikin
aku bingung, tapi orang-orang bilang jadi most anticipated series tahun ini.
Tapi mau dipaksa nonton juga aku nggak ngerti. Yang aku ngerti, ya kisah-kisah cinta sederhana aja yang cuma begitu, ...tapi tak begini! *sambil nyanyi dan silang jari*”
Tentang:
Entri terakhir ini masuk di detik-detik terakhir. Berkisah tentang biografi Ian
Fleming, pengarang saga serial spionase James Bond. Dari kisahnya, kita akan
mengetahui seberapa ‘Fleming’ seorang ‘Bond’ yang kita kenal kini, atau
mengutip Lady Ann, “Itu hanya imajinasimu (Fleming) saja.” Dan mereka lalu
bercinta. Ahh.
Kenapa Harus
Nonton: Fleming adalah orang paling bertanggung jawab merevolusi gaya
spionase di layar kaca. Apapun, tak hanya Bond, hampir semua mata-mata berakar
dari apa yang ia tulis, dan lebih lanjut setelah menonton ini, ternyata bukan
dari hanya apa yang dia reka, tapi ia alami.
Dan ohya, Dominic Cooper adalah salah satu aktor muda
terbaik yang pernah saya saksikan. Terutama setelah The Devil’s Double, saya
selalu ingin melihat ia punya karakter kuat dalam kisah lain. Alih-alih jadi
Bond, ia malah diberi kesempatan untuk menjadi penciptanya.
Pemanis Mata:
Dua obsesi saya jadi love interest Fleming di film ini. Lara Pulver, sosok
Irene Adler dalam ‘Sherlock’ (aduh), dan Annabelle Wallis di ‘Peaky Blinders’.
Keduanya menjadi karakter se’berbahaya’ apa yang pernah mereka tampilkan di
seri sebelumnya. Oh, akhirnya kita pun tahu, mengapa Bond menjadi seflamboyan
itu.
Data Lain –
Durasi: 40 menit. Estimasi penonton:
belum ada datanya euy. Ponten IMDB: 8,3/10 dari 208 users. Ponten Mas Anang
untuk The Moderntramp: “My name is Bond, Mau Nge Bond. Orang ini yang bikin
tiap aku mau ngutang (ngebon) di warteg dulu waktu belum sesukses sekarang bisa
dilakukan dengan penuh gaya. Wuasu rek! (sambil tertawa renyah padahal lagi
makan makanan kuah)”
#002
Delapan aja kali ya yang kena highlight. Sisanya sih masih ada beberapa serial lagi seperti ‘ENLISTED’ (mungkin kayak ‘Brooklyn Nine-Nine’ untuk para tentara; 6,9/10 dari 1.125 users), ‘INTELLIGENCE’ (mungkin kisahnya kayak ‘Homeland’, tapi latar waktunya di ‘Almost Human’; 7,1/10 dari 3.750 users), ‘BROAD CITY’ (sitkom yang diproduseri Amy Poehler), ‘RAKE’ (adopsian serial Australia plus Miranda Otto; 6,6/10 dari 445 users), ‘BLACK SAILS’ (usaha Michael Bay memindahkan ‘Pirates...’ ke layar perak; 8,4/10 dari 1.838 users ), dan ‘THE ASSETS' (pengen nonton karena ada Jodie Whittaker, cuma kayaknya mirip ‘The Americans’ banget. Sulit pindah ke lain hati dari Mbak Keri Russel, < 3; 6,6/10 dari 361 users), serta hampir lupa, 'THE MUSKETEERS' (masih belum bisa move-on dari film terakhirnya sih; 7,9/10 dari 1.838 users).
#002
Delapan aja kali ya yang kena highlight. Sisanya sih masih ada beberapa serial lagi seperti ‘ENLISTED’ (mungkin kayak ‘Brooklyn Nine-Nine’ untuk para tentara; 6,9/10 dari 1.125 users), ‘INTELLIGENCE’ (mungkin kisahnya kayak ‘Homeland’, tapi latar waktunya di ‘Almost Human’; 7,1/10 dari 3.750 users), ‘BROAD CITY’ (sitkom yang diproduseri Amy Poehler), ‘RAKE’ (adopsian serial Australia plus Miranda Otto; 6,6/10 dari 445 users), ‘BLACK SAILS’ (usaha Michael Bay memindahkan ‘Pirates...’ ke layar perak; 8,4/10 dari 1.838 users ), dan ‘THE ASSETS' (pengen nonton karena ada Jodie Whittaker, cuma kayaknya mirip ‘The Americans’ banget. Sulit pindah ke lain hati dari Mbak Keri Russel, < 3; 6,6/10 dari 361 users), serta hampir lupa, 'THE MUSKETEERS' (masih belum bisa move-on dari film terakhirnya sih; 7,9/10 dari 1.838 users).
Sekian yang
bisa saya laporkan dari klimaks serial baru (yang lama-lama pun masih bikin multiple orgasm, ‘Sherlock’ dan
‘Community’, season anyar!) di Januari. Sampai jumpa di bulan berikutnya dengan pilot serial-serial lain, mari menonton! Cheerio!
/
Ditulis oleh
Mohammad Andi Perdana dan Anang ‘Los’ Hermanos untuk The Moderntramp, Februari 2014. “Apa
serial baru favoritmu rek?”
'Black Sails' deserves its own review bro. Tsk. Understated banget cuma disebut sekilas >.<
ReplyDeleteBtw, mana 'Utopia' nyaaaa?